Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Simpanan telah menyelenggarakanDiskusi Panel dengan tema“Economic Outlook 2013: Kebijakan dan Strategi (Perbankan, Sektor riil dan Pasar Modal)”pada hari Senin, 17 Desember 2012 pukul 08.00 – 14.00 WIB diHotel JW. Marriot, Ruang Ballroom B, Jl. Embong Malang 85-89 Surabaya.
Acara ini diawali sambutan Ketua ISEI Cabang Surabaya, Bpk. Muljanto, SE, MM. Usai sambutan pembukaan tersebut dilanjutkan dengan sambutan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bpk. Siswanto. Diskusi Paneldengan tema “Perkembangan Ekonomi Indonesia 2012 dan Prediksi 2013 (Fiskal, Moneter/Perbankan, Sektor Riil, dan Pasar Modal)” dimulai pukul 09.20–13.00, dengan menampilkan pembicara, sub tema dan moderator sebagai berikut :
Pembicara :
1. Mirza Adityaswara (Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan)
Sub tema : Kebijakan, Strategi Perbankan Indonesia dan LPS 2013
2. Dr. Hendri Saparini (Direktur Pelaksana ECONIT)
Sub tema : Kebijakan dan Strategi Fiskal Indonesia 2013
3. Prof. Ahmad Erani Yustika, SE, MSc, Ph.D (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya / Direktur Eksekutif INDEF)
Sub tema : Kebijakan dan Strategi Pasar Modal Indonesia 2013
4. Dr. A. Tony Prasetyantono
(Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM)
Sub tema : Analisis Perkembangan Sektor Riil di Indonesia 2012
dan Prediksi 2013
Moderator : Dr. Tjuk K. Sukiadi, SE
Acara ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa dinamika perekonomian Indonesia pada 2012 memperlihatkan gejala yang kurang menggembirakan. Bank Dunia mencatat pertumbuhan pendapatan dalam kwartal pertama 2012 adalah 6,3%, sedikit turun dari angka tahun sebelumnya yaitu 6,5%. Sementara tingkat konsumsi tetap tinggi di kwartal pertama 2012, pertumbuhan investasi turun sedangkan ekspor menyumbang kontribusi negatif terhadap pertumbuhan.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 sebesar 6,3%, jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat perlambatan ekspor. Laporan World Economic Outlook yang dikeluarkan IMF menyebutkan pertumbuhan ekonomi emerging countries dan developing economies tahun depan diperkirakan sebesar 6%, sementara pada semester I 2011 mencapai 7%. Adapun pertumbuhan ekonomi global tahun depan diperkirakan hanya 4% dari semula 4,5%.
Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2012 lebih baik dibandingkan dengan semester I-2011 yang tumbuh sebesar 6,3 persen. Namun, menurut Indonesia for Global Justice, pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong anomali. Alasannya karena pertumbuhan ekonomi tidak diikuti peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ada empat faktor, yang membuat pertumbuhan ekonomi anomali. Pertama, ekonomi Indonesia digerakkan oleh utang luar negeri yang angkanya terus naik. ”Utang Indonesia terakumulasi mencapai Rp 2.870 triliun. Utang luar negeri bertambah setiap tahun. Utang selanjutnya menjadi sumber pendapatan utama pemerintah dan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi,”.
Kedua, pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat yang bersumber dari naiknya harga sandang dan pangan, serta ditopang dari pertumbuhan kredit, khususnya kredit konsumsi. Faktor ketiga, pertumbuhan ekonomi didorong ekspor bahan mentah, seperti bahan tambang, migas, hasil perkebunan dan hutan, sehingga tidak banyak menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan. Keempat, pertumbuhan ekonomi didorong oleh investasi luar negeri yang membuat sumber daya alam kian dikuasai asing.
Persoalan lain adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi saat ini diikuti oleh memburuknya distribusi pendapatan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan berbagai persoalan yang ada saat ini, perlu ada upaya untuk mengantisipasi tantangan yang sedang dan akan kita hadapi, yang tentunya membutuhkan kebijakan dan strategi yang tepat. Ketepatan dalam membuat kebijakan dan menyusun strategi akan sangat tergantung pada pemahaman kita tentang prediksi perkembangan ekonomi pada tahun-tahun mendatang.
Dalam rangka itulah, Ikatan Sarjana Ekonomi Indinesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menyelenggarakan Diskusi Panel dengan Tema “Economic Outlook 2013: Kebijakan dan Strategi (Perbankan, Sektor riil dan Pasar Modal)”.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 140 orang peserta, yang berasal dari berbagai kalangan, yaitu: institusi pemerintah (Dinas-dinas dan SKPD di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur); Pimpinan perusahaan BUMN dan swasta yang ada di Jawa Timur; Perbankan (Bank Jatim, Bank Indonesia, Bank Umum dan BPR di seluruh Jawa Timur); Para pengusaha; Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Jawa Timur; Asosiasi-asosiasi profesi; dan Pengurus/anggota ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur. Setelah selesai diskusi panel dilanjutkan konferensi pers pada pukul 13.00–13.30. Acara berakhir dengan makan siang bersama hingga pukul 14.00.