Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan kegiatan East Java Economic Forum atau Bincang Ekonomi Jawa Timur dengan topik “Menakar Masa Depan Industri Manufaktur Jawa Timur”, pada hari Kamis, 4 Juli 2019 pukul 08.30–12.30 di Ballroom Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan No. 65 Surabaya. Tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) Meningkatkan aksesibilitas stakeholder terkait informasi perkembangan ekonomi daerah, perkembangan isu strategis di daerah yang berdampak pada perekonomian serta outlook ekonomi Jawa Timur kedepan, (2) Membantu Pemerintah Daerah dalam menyusun rekomendasi kebijakan berdasarkan analisis yang akurat dan detail.
Acara ini diawali dengan Keynote speech oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Bapak Dr. H. Emil Elestianto Dardak, MSc sampai pukul 09.25, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Bapak Difi Ahmad Johansyah hingga pukul 09.45. Seusai coffee break, dilanjutkan dengan Bincang Ekonomi dengan topik “Menakar Masa Depan Industri Manufaktur Jawa Timur” dengan menampilkan 3 orang narasumber: (1) Dr.Fithra Faisal Hastiadi, S.E., MSE., M.A (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia), (2) Nur Cahyudi (Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia & Ketua FORKAS), dan (3) Winyoto Gunawan (Ketua Asosiasi Persepatuan JawaTimur). Sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Dr. Eko Purwanto, SE.,M.Si (KetuaISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur). Usai pemaparan ketiga narasumbertersebut dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab hingga pukul 12.00.
Acara Bincang Ekonomi Jawa Timur ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang cukup besar di Indonesia. Hal ini terindikasi dari kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jatim terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai 14,67% atau tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. Peran Jawa Timur yang cukup besar terhadap perekonomian nasional, menjadikan Jawa Timur sebagai sentral ekonomi nasional, khususnya sentral aktivitas ekonomi provinsi-provinsi yang ada di bagian timur Indonesia.Data menunjukkan bahwa mayoritas barang-barang yang ada di Kawasan Timur Indonesia (KTI) berasal dari Jawa Timur, menjadikan Jawa Timur sebagai hub (penghubung) ekonomi bagi provinsi di wilayah timur Indonesia. Oleh sebab itu, keterkaitan ekonomi antara Jawa Timur dengan Provinsi di Kawasan Timur Indonesia sangat tinggi. Shock yang terjadi di salah satu wilayah akan membawa dampak bagi wilayah lainnya.
Oleh sebab itu, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur secara berkala memantau perkembangan ekonomi terkini serta dampak kebijakan baik moneter, makroprudential maupun fiskal terhadap perekonomian di Jawa Timur yang dituangkan dalam bentuk Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) yang disusun dan dipublikasikan secara berkala setiap triwulan. Kajian dan analisis perkembangan ekonomi, potensi risiko dan tantangan serta outlook/proyeksi ekonomi regional.
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) diharapkan menjadi acuan stakeholder Bank Indonesia, utamanya Pemerintah Daerah, akademisi, pelaku usaha maupun masyarakat untuk memahami kondisi ekonomi yang terjadi dan menjadi salah satu pertimbangan untuk proses penyusunan rekomendasi kebijakan di daerah baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) melalui berbagai cara. Salah satunya adalah kegiatan publikasi/diseminasi informasi secara langsung melalui kegiatan seminar perkembangan ekonomi terkini dan outlook ekonomi Provinsi Jawa Timur yang dilakukan secara berkala. Oleh sebab itu, KPwBI Provinsi Jawa Timur bekerjasamadengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur melaksanakan kegiatan East Java Economic Forum atau Bincang Ekonomi Jawa Timur dengan topik “Menakar Masa Depan Industri Manufaktur Jawa Timur”.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 230 orang peserta dari berbagai kalangan, antara lain: Wakil Gubernur Jawa Timur, Pimpinan dan atau Pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pimpinan BUMN, pimpinan perusahaan swasta, pelaku industri, asosiasi dan organisasi profesi, konsulat jendral yang ada di Surabaya, perbankan, Bank Indonesia dan pengurus/anggota ISEI Cabang yang ada di Jawa Timur. Ada beberapa media yang turut serta meliput acara ini.