ISEI SURABAYA KOORDINATOR JAWA TIMUR

ISEI SURABAYA

IKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA CABANG SURABAYA

SEMINAR DENGAN TEMA “PELUANG INVESTASI BERBASIS TRUST DALAM MENOPANG PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL:PERAN PEMERINTAH SAMPAI DIMANA?”

Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur bekerjasama dengan Program Pascasarjana UPN “Veteran” Jawa Timur telah menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Peluang Investasi Berbasis Trust Dalam Menopang Pembangunan Ekonomi Nasional: Peran Pemerintah Sampai Dimana?”, pada hari Rabu, 2 Oktober 2013 pukul 08.00–13.00 WIB di Ruang Seminar – Gedung Pascasarjana, UPN “Veteran” Jawa Timur, Jl. Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya.

 

Acara seminar ini diawali sambutan Ketua ISEI Cabang Surabaya,                   Muljanto, SE, MM. Selesai sambutan pembukaan, dilanjutkan dengan Seminar Peluang Investasi Berbasis Trust Dalam Menopang Pembangunan Ekonomi Nasional: Peran Pemerintah Sampai Dimana?pukul 09.15 – 12.45, dengan menampilkan keynote speaker, pembicara, moderator  dan subtema sebagai berikut :

Keynote Speaker:

Budiarso Teguh Wibowo (Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu)

Pembicara :

1.Antonius Hari P.M., Ak, MBA ( Deputi Direktur Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Bank Indonesia)

    Sub tema : Peran Bank Indonesia Dalam Perlindungan Terhadap Masyarakat Dalam Berinvestasi

2.Dumoly F. Pardede (Deputi Komisioner Pengawasan IKMB II – Otoritas Jasa Keuangan)

    Sub tema: Pengaturan dan Pengawasan yang dilakukan oleh OJK terhadap Lembaga Keuangan Non Bank

3.Irjen Pol (Purn) Dr. H. Untung S. Rajab ( Pakar Hukum )

    Sub tema : Investasi Berbasis Trust Ditinjau Dari Aspek Hukum Dan Masalah Lainnya

4.Dr. Zulizar Djamaludin Sandiago (Ketua LPPM STIE Tazkia)

    Sub tema : Investasi Berbasis Trust ditinjau dari Aspek Kaidah Agama

Moderator : 

Dr. Wasiaturrahma (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga)  

            Kegiatan Seminar ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa globalisasi sektor keuangan terbukti telah memberi peluang bagi industri keuangan Islam sehingga dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terjadi sejak perbankan Islam secara aktif beroperasi mendampingi perbankan konvensional yang sejak lama telah ada.

            Perkembangan industri keuangan Islam yang begitu menjanjikan dimasa mendatang telah memicu minat lembaga-lembaga keuangan konvensional untuk berinvestasi di sektor ini. Industri keuangan dan perbankan Islam memiliki potensi yang makin besar dalam kontribusnya terhadap  sistem keuangan global. Penggunaan prinsip syariah di pasar keuangan baik dalam maupun luar negeri semakin meluas, ditandai dengan semakin banyaknya negara yang menerbitkan instrumen pembiayaan berbasis syariah dan semakin meningkatnya jumlah investor dalam instrumen keuangan Islam.

            Mencermati perkembangan tersebut, Indonesia perlu memanfaatkan momentum melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) baik di pasar domestik maupun pasar Internasional sebagai alternatif sumber pembiayaan. Hal tersebut sejalan dengan semakin terbatasnya daya dukung anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menggerakkan pembangunan ekonomi secara berkesinambungan dan belum optimalnya pemanfaatan instrumen pembiayaan lainnya.

            Investasi yang berbasis kepercayaan (trust) saat ini menjadi perhatian serius dari para pelaku bisnis. Pengembangan investasi ini oleh pelaku bisnis didasarkan pada fakta bahwa kepercayaan seseorang sangat mendominasi pemikiran seseorang dalam penggunaan uangnya. Sebagai contoh, banyak kalangan pemilik modal dalam mencari investasi didasarkan pada kesesuaian dengan agama yang dianutnya dan mencari keuntungan berdasarkan kaidah dan norma agama yang diyakininya. Hal inilah yang menjadi faktor utama pendorong perkembangan investasi berbasis trust. 

            Di balik perkembangannya yang pesat,  ternyata investasi berbasis trust juga seringkali menimbulkan berbagai masalah. Salah satu contohnya adalah  kasus usaha investasi Patungan Aset dan Patungan Usaha yang menghasilkan omzet milyaran rupiah yang pengelolaannya tidak sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Akhirnya usaha ini ditutup sementara dan dilakukan pendampingan terhadap pemenuhan syarat administrasi dalam pembukaan usaha investasi yang berbasis syariah.

            Kasus  lain  terjadi pada Koperasi Langit Biru (KLB) yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan pengelolaan lembaga keuangan.

Koperasi Langit Biru berhasil menghimpun 125.000 anggota dengan nilai total investasi mencapai Rp 6 triliun. Aktivitas penyerahan bonus akhirnya macet pada bulan Januari 2012 sehingga sejumlah investor mengadukan persoalan ini ke Polres Tangerang.

            Memperhatikan perkembangan yang pesat dari investasi berbasis trust dan potensi permasalahan yang dapat ditimbulkannya, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur menyelenggarakan Seminar dengan tema “Peluang Investasi Berbasis Trust  Dalam Menopang Pembangunan Ekonomi Nasional :  Sejauh Mana Peran Pemerintah?”.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 130 orang peserta, yang berasal dari  berbagai kalangan, yaitu: institusi pemerintah (Dinas-dinas dan SKPD di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur); Pimpinan perusahaan BUMN dan swasta yang ada di Jawa Timur; Perbankan (Bank Jatim, Bank Indonesia, Bank Umum dan BPR di seluruh Jawa Timur); Para pengusaha; Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Jawa Timur; Asosiasi-asosiasi profesi; dan Pengurus/anggota ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur.  Acara berakhir dengan makan siang bersama pada pukul 13.00.

BERITA TERKINI