ISEI SURABAYA KOORDINATOR JAWA TIMUR

ISEI SURABAYA

IKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA CABANG SURABAYA

Seminar “Efektifitas Penerapan Strategi Anti Fraud, Upaya Terwujudnya Good Corporate Governance Pada Perbankan Indonesia”

Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur bekerjasama dengan Bank Jatim telah menyelenggarakan Seminar dengan temaEfektifitas Penerapan Strategi Anti Fraud, Upaya Terwujudnya Good Corporate Governance Pada Perbankan Indonesiapada hari Kamis, 06 Desember 2012 pukul 08.00 – 12.35 WIB di Gedung Serba Guna, Lt. 5, Bank Jatim,Jl. Basuki Rahmat 98 – 104 Surabaya.

Acara seminar ini diawali sambutan Ketua ISEI Cabang Surabaya, Muljanto, SE, MM, dilanjutkan sambutan Direktur Utama Bank Jatim, Drs. Hadi Sukrianto, MM. Selesai sambutan pembukaan, dilanjutkan dengan Seminar Efektifitas Penerapan Strategi Anti Fraud, Upaya Terwujudnya Good Corporate Governance Pada Perbankan Indonesia dimulai pukul 10.00 – 12.30, dengan menampilkan pembicara dan moderator sebagai berikut :

Pembicara :

1. Prof.Dr. Hj. Ilya Avianti, SE, Ak, M.Si (Komisioner Otoritas Jasa Keuangan)

Topik : Strategi Anti Fraud dan Penerapannya di Perbankan

2. Lim Kurniawan Setiadarma, SE, MM, CFE(ACFE Indonesia Chapter)

Topik : Effektifitas Strategi Anti Fraud : Kendala dan Solusi

3. Prof. Dr. R. Wilopo (Guru Besar STIE Perbanas Surabaya dan Member Association of Certified Fraud Examiners)

Topik : Kompleksitas Fraud : Membedah dan menemukan akar persoalan

Moderator:

Drs. Maksum, M.Si

Kegiatan Seminar ini dilatarbelakangi oleh adanya pemberitaan di mass media tentang semakin gencarnya kejahatan keuangan yang dialami beberapa institusi di Indonesia, terlebih institusi yang bergerak di industri perbankan. Hal ini menimbulkan tuntutan agar institusi tersebut memperkuat dan meningkatkan kewaspadaannya sehingga terhindar dari ancaman “fraud”. Oleh karena itu, Bank Indonesia meminta agar perbankan membenahi dan memperkuat pengendalian internal dengan mengoptimalkan manajemen resiko.

Masalah fraud tidak hanya masalah aturan dan standar operasional prosedur (SOP) saja, tetapi juga komitmen dan atensi karyawan bank dalam mencegah potensi terjadinya resiko dari fraud. Berdasarkan Global survey yang dilakukan asosiasi, sepanjang 2008-2009 telah terjadi 1.849 fraud di 100 negara, 80% umumnya fraud tersebut dilakukan pihak internal dengan kerugian 5% per tahun di satu institusi.

Bank Indonesia mengartikan fraud adalah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan bank dan/atau menggunakan sarana Bank sehingga mengakibatkan Bank, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Itulah sebabnya untuk mengendalikan fraud tersebut, perlu diperkuat sistem pengendalian intern dan untuk hal tersebut perlu diwajibkan agar Bank memiliki dan menerapkan strategi anti fraud yang efektif. Strategi anti Fraud tersebut merupakan bagian dari kebijakan strategis yang penerapannya diwujudkan dalam sistem pengendalian fraud (Fraud control system).

Strategi anti Fraud, dalam penerapannya berupa sistem pengendalian fraud, yang memiliki 4 pilar sebagai berikut:

  1. Pencegahan

  2. Deteksi

  3. Investigasi, Pelaporan dan Sanksi

  4. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut.

Agar penyusunan dan penerapan strategi anti Fraud dapat efektif, Bank wajib memperhatikan sekurang-kurangnya hal-hal berikut :

  1. Kondisi lingkungan internal dan eksternal

  2. Kompleksitas kegiatan usaha

  3. Potensi, jenis dan resiko Fraud; dan

  4. Kecukupan sumber daya yang dibutuhkan

Semua hal tersebut, tertuang dalam Surat Edaran BI no.13/28/DPNP tertanggal 9 Desember 2011, perihal penerapan strategi anti fraud bagi Bank Umum.

Dari hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, maka perlu dilakukan diskusi yang mendalam agar diperoleh pemahaman yang menyeluruh, sehingga ancaman fraud pada industri perbankan dapat diminimalisir. Hal ini sangat penting agar good corporate governance dapat diwujudkan di industri perbankan, yang sejatinya bertumpu pada kepercayaan dari berbagai pihak.

Sehubungan dengan hal tersebut, Ikatan Sarjana Ekonomi Indinesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur menyelenggarakan Seminar dengan tema Efektifitas Penerapan Strategi Anti Fraud, Upaya Terwujudnya Good Corporate Governance Pada Perbankan Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 orang peserta, yang berasal dari berbagai kalangan, yaitu: institusi pemerintah (Bupati/Walikota dan Bappeda Kabupaten/Kota seluruh Jawa Timur, serta Dinas-dinas dan SKPD di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur); Pimpinan perusahaan BUMN dan swasta yang ada di Jawa Timur; Perbankan (Bank Jatim, Bank Indonesia, Bank Umum dan BPR di seluruh Jawa Timur); Para pengusaha; Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Jawa Timur; Asosiasi-asosiasi profesi; dan Pengurus/anggota ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur. Acara ini diliput oleh beberapa media baik media cetak maupun elektronik. Acara berakhir dengan makan siang bersama pada pukul 12.35.

BERITA TERKINI